Indeks NTP Provinsi Bali bulan Desember 2020 tercatat naik dari 92,61 pada bulan November 2020 menjadi 93,56, atau naik sebesar 1,02 persen. Indeks yang diterima petani (It) tercatat naik 1,50 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik lebih kecil, yaitu 0,48 persen.
Kenaikan indeks NTP pada bulan Desember 2020 tercatat pada empat subsektor, yaitu subsektor hortikultura yang naik 3,39 persen, disusul subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 2,09 persen, subsektor perikanan yang naik 1,61 persen dan subsektor peternakan yang naik 1,00 persen. Sementara itu
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan Desember 2020 tercatat 93,80 naik sebesar 0,98 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 92,88.
Dilihat dari subsektornya, Indeks NTUP pada bulan Desember 2020 tercatat naik di empat subsektor, yaitu subsector hortikultura (naik 3,52 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (naik 2,06 persen), subsektor perikanan (naik 1,65 persen) dan subsektor peternakan (naik 0,73 persen). Sementara itu, penurunan NTUP tercatat pada subsektor tanaman pangan yang turun sedalam -0,63 persen.
Pada bulan Desember 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,42 persen. Kondisi ini searah dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,58 persen. Dari seluruh provinsi amatan, inflasi perdesaan paling tinggi tercatat di Provinsi Bangka Belitung dengan besaran 0,97 persen dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat yang tercatat inflasi sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, tercatat deflasi paling dalam di Provinsi Sulawesi Utara sedalam -0,37 persen.