Total
perekonomian Bali pada triwulan III-2021 yang diukur berdasarkan PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku (ADHB)
tercatat sebesar Rp 54,19 triliun. Atau jika diukur atas dasar harga
konstan (ADHK) tahun 2010, PDRB Bali tersebut tercatat sebesar Rp 35,34
triliun.
Dengan
besaran tersebut, ekonomi Bali triwulan III-2021 tercatat kontraksi
4,08 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan II-2021 (q-to-q).
Dari sisi produksi, kontraksi terdalam tercatat pada Lapangan Usaha
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yaitu
minus 17,02 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi terdalam
tercatat pada Komponen Impor Barang dan Jasa yaitu minus 21,18 persen.
Sedangkan
jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y),
ekonomi Bali triwulan III-2021 tercatat kontraksi 2,91 persen. Dari sisi
produksi, kontraksi terdalam tercatat pada Lapangan Usaha Transportasi
dan Pergudangan yaitu minus 16,03 persen. Sementara dari sisi
pengeluaran, kontraksi terdalam tercatat pada Komponen Impor Barang dan
Jasa yaitu minus 52,02 persen.
Jika
diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2021 sampai dengan triwulan
III-2021, maka ekonomi Bali tercatat tumbuh negatif atau terkontraksi
sedalam 3,43 persen (c-to-c).
Struktur
ekonomi Bali dari sisi produksi, pada triwulan III-2021 masih
didominasi oleh Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) yang
tercatat berkontribusi sebesar 16,13 persen. Sementara dari sisi
pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah
Tangga yaitu 55,42 persen.