Pada September 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Bali yang diukur dengan menggunakan Gini Ratio tercatat sebesar 0,362. Angka ini turun 0,001 poin jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang tercatat sebesar 0,363 dan turun 0,013 poin dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 0,375.
Gini Ratio Bali di daerah perkotaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,371. Capaian ini relatif sama dengan kondisi Maret 2022 yang tercatat sebesar 0,371 dan turun 0,008 poin jika dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 0,379.
Gini Ratio Bali di daerah perdesaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,282. Capaian ini turun 0,012 poin jika dibandingkan kondisi Maret 2022 yang tercatat sebesar 0,294 dan turun sebesar 0,020 poin jika dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 0,302.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran Bali pada September 2022 untuk kelompok 40 persen terbawah tercatat sebesar 18,81 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk Bali pada September 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan tercatat sebesar 18,38 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah. Begitu juga untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 22,06 persen, yang juga berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.
